Amran Rusady
Nama lengkap adalah Amran Firmansyah Rusady, bungsu dari 7 bersaudara, lahir 12 Desember 1982 di Kp. Kali ulu, Cikarang Timur, Bekasi, Jawa Barat.
Mulai belajar karate diusia 12 tahun kepada dua orang sensei, pertama Saepudin ( Anggota kepolisian Polsek Cikampek ), kedua Deden Djuna Priatna ( salah satu karateka kelahiran Bandung Timur ). Dari keduanya saya mendapat ilmu karate ( khususnya shotokan ) yang waktu itu masih bernaung dibawah Lemkari.
Saya sama seperti anak-anak lain yang tengah masa-masanya ingin unjuk diri dan serba ingin tau. Jika prestasi tidak ada yang istimewa, pertama ikut turnamen pun kalah hansoku (suka bikin pelanggaran) pula. Namun, nasib baik selalu ada ketika ujian kyu selalu dapat nominasi.
Kyu 1 saya paling lama kurang lebih 15 tahun, karna terjadi gejolak ditubuh organisasi saya memilih untuk istirahat dari karate. Disaat istirahat itulah pernah membuat sistem beladiri dan memiliki beberapa murid, sayangnya memang ditengah riset saya mendengar kabar bahwa Inkanas akan berdiri yang waktu itu masih menumpang di Medan Karate Club (MKC). Gembar-gembor akan dibentuknya Inkanas membuat saya semangat lagi, dengan sedikit dipaksa oleh sensei saya, saya ikut ujian Dan.
2011 tahun dimana saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan untuk fokus belajar dan mendalami karate banyak ditentang oleh keluarga, tapi seiring waktu mereka pun memahami dan menghargai keputusan saya.
Hidup dirumah baru tidak serta merta membuat saya bahagia karna semua sistem masih adopsi rumah yang lama, seperti, silabus, sistem organisasi, sampai pola pikirnya masih sama seperti yang dulu. Ya begitulah manusia selalu rentan terkena macam-macam sindrom.
Tahun 2014 saya bertemu seorang karateka beraliran shorinjiryu bernama Hiroshi Hisataka, darinya saya banyak belajar mengenai karate dan kobudo. Juga dengan membiasakan sharing dengan para praktisi beladiri lain banyak ilmu yang saya dapatkan. Dan inilah saya sekarang yang masih banyak kekurangan, belum bisa mengerti apa itu karate.
Maka dari itu saya memutuskan menulis blog ini dengan gaya bahasa serta ulasan yang ringan dan mudah dimengerti baik awam sekali pun. Sudah banyak blog yang saya buat, namun tidak begitu serius menulisnya.
Begitulah sejarah singkat saya.
Terimakasih, Rei.